Minggu, 19 September 2010

kram & alarm tubuh

Jikalau udara
terasa dingin, apalagi saat musim dingin
yang suhunya sering di bawah 0 derajat,
seringkali membuatku malas untuk minum
air. Kenapa? Tentu saja karena rasanya
tidak haus dan banyak minum air
membuatku harus sering ke kamar kecil.
Namun ternyata serangan kram kaki kiri
yang sering kualami saat musim dingin
membuatku harus segera membuang
kebiasaan jelek ini. Memang ada hubungan
antara kram kaki dan minum air? Dari situs
Mediaqta yang pernah kubaca, kram kaki
merupakan sinyal tubuh yang
mengisyaratkan bahwa tubuh sedang
mengalami dehidrasi, kekurangan kalsium
dan magnesium. Untuk mengatasinya,
minumlah air putih lebih banyak dari
biasanya. Susu kalsium juga sangat
disarankan. Hmm, apalagi aku jarang
minum susu berkalsium di Korsel ini,
seringnya minum susu kedelai.
Dari Tabloid Nova, ada penjelasan lebih
lanjut tentang kram yang lain dengan
kesemutan. Kram merupakan sinyal tubuh
yang menyebabkan rasa nyeri dan tegang
pada otot tertentu. Pada dasarnya kram
merupakan akibat dari otot yang
mengalami spasme atau kontraksi
berlebihan. Kontraksi ini dihasilkan aliran
listrik dari syaraf yang terlalu besar dan
berlangsung terus menerus. Bedanya
dengan kesemutan, tak ada kerusakan pada
syaraf yang menyebabkan ketidaknormalan
reaksi otot itu. Nah, akibat terus menerus
teregang, reseptor nyeri oleh syaraf dalam
otot mengirimkan sinyal, sehingga orang
merasakan nyeri bersamaan dengan
ketegangan yang terjadi.
Kasus kram, sebagaimana kesemutan, juga
bisa disebabkan hal yang normal maupun
penyakit. Untuk kram yang normal biasanya
terjadi akibat kondisi tubuh yang lelah.
Misalnya, setelah olahraga terlalu keras,
kurang istirahat, kurang cairan, dan posisi
tidur monoton. Kondisi ini memberi
kontribusi terjadinya ketidaknormalan
aliran listrik dari syaraf ke target otot. Pada
kram yang disebabkan penyakit, ada
bermacam penyebab dan mekanisme
terjadinya. Misalnya, kram seluruh tubuh
akibat toksin kuman tetanus yang memicu
ketegangan otot berlebih. Biasanya kram
akibat infeksi kuman tetanus disertai gejala
lain seperti demam dan luka.
Ada pula kram lokal atau dystonia fokal,
yang muncul berulang pada posisi-posisi
tertentu ketika melakukan aktivitas.
Misalnya, saat menulis tiba-tiba tangan
kram dan sulit digerakkan. Atau, saat
menoleh ke samping atau mendongak ke
atas tiba-tiba leher kaku dan tak bisa
digerakkan. Biasanya gejala ini muncul saat
sudah dewasa, bukan sejak lahir. Namun
penyebabnya beragam, bisa diakibatkan
hipoksia (kurang oksigen) ketika proses
persalinan tak lancar, trauma, stroke, dan
keracunan gas karbon monoksida. Berbagai
sebab itu lalu mengganggu proses
pengiriman perintah dari otak melalui
neurotransmitter ke target otot. Kram
dengan dystonia diklasifikasikan sebagai
penyakit syaraf dan memerlukan obat-
obatan untuk mengurangi ketegangan yang
terjadi.
Bagaimana dengan alarm tubuh lainnya?
Berikut ini yang pernah kubaca di Media
Indonesia dan Tabloid Nova:
1. Otak beku. Jika tiba-tiba Anda sakit
kepala saat makan es krim atau
tanpa sengaja menggigit batu es
dalam jus Anda, hal ini tidak terjadi
secara tiba-tiba. Ini terjadi saat
benda dingin menyentuh saraf-saraf
atap atau langit-langit mulut,
sehingga memicu penyempitan
pembuluh darah di bagian depan
kepala. Hal ini merupakan penyebab
rasa sakit yang Anda rasakan. Untuk
meredakannya, cobalah tekankan
lidah ke langit-langit mulut untuk
memanaskannya kembali.
2. Keringat berlebih. Masalah satu ini
bisa membuat Anda merasa tidak
nyaman. Namun, hal ini seringkali
terjadi bahkan pada orang yang
sehat. Meskipun bisa terjadi di
wajah, keringat paling parah
biasanya terjadi di area telapak
tangan, kaki, serta ketiak. Untuk
mengatasi masalah ini, cobalah
antiperspirant yang mengandung
aluminium khlorida, antiperspirant
yang diresepkan dokter, injeksi
botoks, obat-obatan oral, atau
bahkan operasi. Tapi, ada baiknya
berkonsultasi dulu dengan dokter.
3. Vertigo saat bergerak. Pernahkah
Anda merasa ruangan di sekeliling
Anda berputar? Ini bisa saja vertigo.
Masalah ini bisa disebabkan oleh
peradangan di dalam telinga atau
penurunan aliran darah ke otak.
Vertigo bisa bertahan selama
beberapa menit, bahkan beberapa
jam. Untuk membedakan vertigo
dengan pusing biasa, harus ada
gerakan berputar, serta gejala lain
termasuk mual atau muntah,
berkeringat, serta gerakan mata
yang tidak biasa. Vertigo bisa diatasi
sesuai dengan penyebabnya. Untuk
lebih lanjut berkonsultasilah dengan
dokter.
4. Nyeri di tangan dan kaki.
Pernahkah Anda merasa tangan atau
kaki seperti ditusuk-tusuk jarum?
Rasa nyeri yang bersifat sementara
namun membahayakan ini
disebabkan oleh kurang gerak, atau
tekanan yang terus-menerus
terhadap bagian tubuh tersebut,
sehingga sel-sel tidak bisa
menyampaikan pesan ke otak. Cara
mengatasinya cukup sederhana:
ubahlah posisi Anda. Jika rasa
sakitnya bertambah parah,
kosultasilah dengan dokter.
5. Tersedak. Tersedak merupakan
dampak dari kontraksi diafragma
(otot-otot pernafasan di bawah paru-
paru) yang tidak terkontrol. Cegukan
ini dipicu oleh makan yang terlalu
cepat, alkohol berlebih, atau
menelan udara secara tidak sengaja.
Masalah ini biasanya akan berlalu
dengan sendirinya. Tapi
penyembuhan bisa dipercepat
dengan cara menahan nafas, minum
air dengan cepat, dan menarik nafas
sebanyak-banyaknya.
6. Penimbunan lilin telinga. Lilin
telinga berfungsi untuk melawan
infeksi, menjaga agar telinga tetap
bersih, dan tubuh secara alami akan
melepaskan kelebihan lilin ini
dengan menumpahkannya pada
permukaan kulit. Masalah seperti
rasa sakit, gatal, telinga berdenging,
atau hilangnya pendengaran, mulai
muncul saat kita membersihkan
telinga dengan kain, cotton bud,
atau benda lainnya. Jika merasa
terganggu, ada baiknya meminta
dokter membersihkannya dengan
cara irrigation.
7. Rambut berlebih. Hanya sedikit
perempuan yang menyukai rambut
berlebih di tubuhnya. Rambut
berlebih atau hirsutisme ini bisa
mengurangi rasa percaya diri dan
biasanya berbahaya. Tapi, bisa juga
karena faktor genetik. Salah satu
penyebab umum lainnya adalah
polycystic ovarian syndrome (PCOS),
yang ditandai dengan kelebihan
hormon laki-laki. Masalah ini akan
ditangani bergantung pada
penyebabnya. Jadi, ada baiknya
memeriksakan diri ke dokter.
8. Jantung berdebar. Kadang kala di
saat tertentu Anda merasa
terganggu dengan rasa tak nyaman
akibat jantung yang berdebar.
Jantung berdebar yang dalam istilah
medis dikenal dengan palpitasi pada
kondisi normal dapat disebabkan
banyak faktor. Kelelahan, reaksi
hormonal, cemas, dan
mengonsumsi kafein seringkali
dianggap sebagai pemicu terjadinya
peningkatan irama jantung. Sifat
otot jantung yang bekerja secara
autoregulasi atau tanpa diatur
menyebabkan ia mudah merespons
kondisi tubuh. Misalnya, akibat
bahan yang dikonsumsi, aktivitas
yang dilakukan, peningkatan hormon
tiroid, hingga kandungan oksigen
dalam darah yang rendah. Semua
penyebab itu membuat reseptor
syaraf pada otot jantung menerima
sinyal untuk meningkatkan kinerja
jantung. Pada kondisi tak normal
atau dicurigai sebagai akibat
penyakit, jantung berdebar bisa jadi
merupakan gejala takikardia sinus
(aritmia). Takikardia sinus ini dapat
disebabkan gagal jantung kongestif.
Namun, tentu saja gejala jantung
berdebar yang merupakan tanda
penyakit jantung umumnya tak
berdiri sendiri, tapi diiringi gejala
lain seperti pusing dan sesak napas.
Diagnosanya pun tak bisa diambil
secara gegabah. Perlu wawancara,
pengamatan, dan pemeriksaan EKG
(elektro kardiograf) untuk
memastikan adanya gangguan
jantung lebih serius.
9. Kedutan. Banyak orang sering
mengaitkan fasikulasi atau kedutan
dengan mitos-mitos yang absurd.
Kedutan pada masyarakat tradisional
sering dianggap sebagai firasat
karena munculnya cukup
mengganggu dan berlangsung terus
menerus. Namun, dalam dunia
kesehatan, kedutan sebenarnya
salah satu sinyal yang diberikan oleh
tubuh melalui otot. Tak jauh
berbeda dengan kram, kedutan
merupakan hasil aliran listrik syaraf
tak normal pada otot. Bedanya, jika
pada kram terjadi gelombang listrik
yang terlalu besar, sedangkan
kedutan terjadi aliran listrik secara
involuntir, atau tanpa disadari dan
terjadi terus menerus. Kontraksi ini
diteruskan melalui syaraf pada
target otot diluar kontrol.
Umumnya, kedutan terjadi pada
bagian tubuh yang lelah seperti
wajah, tangan, kaki, dan dada. Sifat
lelahnya bukan diakibatkan aktivitas
berat, tapi dilakukan dalam jangka
waktu panjang di luar batas normal,
sehingga memicu kelelahan.
Misalnya, terlalu lama menggunakan
komputer, kurang tidur, bekerja
terus menerus tanpa istirahat, atau
lainnya. Pada kondisi stres, kedutan
akan semakin parah, bahkan
kontraksi tanpa sadarnya akan
semakin kuat. Kedutan juga bisa
merupakan pertanda gejala
neuropati seperti ALS (amyotrophic
lateral sclerosis). Gangguan ini
merupakan penyakit degeneratif
yang biasanya diidap orang-orang
lanjut usia di atas 50 tahun. Namun,
umumnya kedutan akibat ALS tak
terjadi secara mandiri, melainkan
disertai gejala lain, seperti
kesemutan dan kelemahan pada
anggota gerak seperti tangan dan
kaki. Jika disertai kelemahan pada
otot napas, serangan penyakit ini
dapat menyebabkan kematian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar